MAKALAH
JURNAL
INTERNASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : YUNIATI HULU
NIM :14100121537
KLS : 1 (SATU)
SEMESTER : IV (LIMA)
PRODI :MANAJEMEN
MINAT :KEUANGAN
DOSEN
PENGAMPU : NASRAWATI MOHO
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan
yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesesaikan
makalah ini yang berjudul “JURNAL INTERNASIONAL “ makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar sarjana ekonomi pada
program Studi Manajemen di STIE Nias
selatan.
Selama penyusunan makalah
ini, penulis banyak memperoleh bantuan berupa arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak terutama dari dosen Bapak” NASRAWATI MOHO”.Untuk itu,pada kesempatan ini
penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, saya berharap
semoga Tuhan yang Maha Kuasa melimpahkan Kasih dan Anuhgrah-Nya kepada semua
pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis
menyadari bahwa pada penyusunan masih
makalah ini masih banyak kekurangan an jauh dari kesmpurnaan, untuk itu,
segala kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan makalah ini diterima
dengan senang hati
DAFTAR ISI
Kata
pengantar………………………………………………………………………………………………………….. i
Daftar isi
……………………………………………………………………………………………………………………
ii
BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………. 1
1.1
Latar Belakang………………………………………………………………………………………………… 1
1.2
Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………….. 2
1.3
Tujuan………………………………………………………………………………………………………….... 3
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………….. 4
2.1 Teori Tingkat Suku Bunga
2.1.1 pengertian
suku bunga………………………………………………………………………. 4
2.1.2 bunga
simpanan…………………………………………………………………………………
5
2.1.3 bunga
pinjaman………………………………………………………………………………….
6
BAB 111 PENGERTIAN SUKU
BUNGA……………………………………………….. 7
3.1 faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga……………………………………………… 7
3.2 peran suku bunga dalam perekonomian………………………………………………………… 7
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………. 8
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………… 8
4.2 saran…………………………………………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya
di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk
perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai
tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan
dimana terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara
terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin
merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000
: 5).
Pada sekitar pertengahan tahun 1997,
permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin mencuat karena tingkat
inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan
menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah
hutang Negara terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu
berpengaruh terhadap timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang
secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar
bahkan akan menghentikan) operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah
perginya para investor asing dalam hal menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan menekan uang beredar baik
dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau likuiditas perekonomian. Efek
dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank pemerintah berlomba-lomba
menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada masyarakat
merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan penyimpanan
uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang bisa
dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional
aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk
itu pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar
melalui peningkatan suku bunga bank.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Jelaskan pengertian dari tingkat
suku bunga?
2. Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat suku bunga?
3. Jelaskan peranan tingkat suku bunga
terhadap perekonomian?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teori
tingkat suku bunga.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat suku bunga.
3. Untuk mengetahui peranan tingkat
suku bunga terhadap perekonomian
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Suku Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada
nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada
nasabahnya yaitu:
Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai
rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga
simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai
contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.
Bunga Pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada
para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Sebagai cotoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi
bank konvensional. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan
kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan
tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik da
demikian pula sebaliknya.
Edward dan Khan (1985), mengatakan
bahwa faktor penentu suku bunga tcrbagi alas 2 (dua) faktor, yaitu internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar,
dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku
bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing.
Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai
keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu
permintaan dan penawaran uang. Bila mekanisme pasar dapat berjalan tanpa
hambatan maka pada prinsipnya keseimbangan di pasar uang dapat terjadi, dan
merupakan wujud kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran uang.
2.1.2 Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi suku bunga menurut
Sunariyah (2004:81) adalah :
a)
Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
b)
Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya,
pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila
perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka
pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
c)
Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar.
Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
2.1.3 Tipe-tipe Suku Bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
- Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflsi dan
didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of
inflation
- Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya
tertera di rekening koran dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk
setiap investasi yang dilakukan.
BAB 3
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Suku Bunga
Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata
lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang
lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari
meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah
sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah
rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Harga sewa dari uang itulah yang
disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan sebagai presentase tahunan sari
jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku bunga adalah harga dari meminjam uang
untuk menggunakan daya belinya. Suku bunga merupakan salah satu variable dalam
perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas.
Bunga mempengaruhi secara langsung hehidupan masyarakat keseharain dan
mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi
konsumsi, kredit, obligasi, serta tabungan.
Edmister mengemukakan tiga istilah
yang berkaitan dengan suku bunga yaitu :
a.
State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok
pinjaman untuk menghitung beban bunga
b.
Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan
menyesuaikan stated rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok yang
benar-benar dipinjam
c.
Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan
yang memenuhi tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar dipinjam, pada awal tahun, kemudian dibayar kembali pada akhir
tahun beserta bunga.
Definisi
pertama, stated rate, mendasarkan tingkat bunga pada jangka waktu
kontrak. Definisi kedua, annual pecentage rate, menyesuaikan jangka
waktu kontrak untuk menghitung ekuivalen tingkat bunga. Sedangkan definisi
ketiga, yield, membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung
tingkat bunga ekuivalen dengan satu standar yang ditentukan secara jelas.
3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Suku Bunga
Seperti dijelaskan di atas, bahwa untuk mennetukan besar kecilnya suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga
simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga
adalah:
a.
Kebutuhan
dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat,
maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi
dengan meningkatkan suku bunga simpanan.
b. Persaingan, dalam memperebutkan daa
simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan
harus memperhatikan pesaing.
c.
Kebijakan
pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita,
tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
d. Jangka waktu, semakin panjang jangka
waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain.
e.
Target
keuntungan yang diharapkan.
f.
Reputasi
perusahaan.
g. Kualitas jaminan.
h. Daya saing produk.
3.3 Peran Suku Bunga dalam Perekonomian
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis
investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha
akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat
pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian
besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai
dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar
atau sama dengan tingkat bunga.
Apabila tingkat bunga menjadi lebih
rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih
tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus
dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para
pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan
para pengusaha (Sukirno, 1998).
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata
lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang
lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari
meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah
sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah
rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga
adalah kebutuhan dana, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka
disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan
pesaing. Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun
bunga pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah. Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan
semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko
di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target keuntungan yang
diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk.
Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat
suku bunga sangat berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan
besarnya dana simpanan dalam bank.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 1990. Ekonomi Moneter (Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi).
BFE. Yogyakarta
Blog
Merdeka. 2009. Tingkat Suku Bunga (Interest rate) : Pengertian, Tipe
dan Peranan Suku Bunga (Interest rate) Dalam Perekonomian. http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/07/tingkat-suku-bunga-interest-rate.html. Diakses pada 3 Juni 2012
Kinantiarin.
2011. Teori Tingkat Suku Bunga. http://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-suku-bunga/. Diakses pada 3 Juni 2012
Muhammad,
Waro. 2012. Tingkat Dan Struktur Suku Bunga. h://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-suku-bunga.html. Diakses pada 3 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar